Era digital saat ini telah memasuki gerbang society 5.0 yang merupakan topik terkini dalam diskusi global membahas tentang transformasi sosial dan ekonomi dunia. Perkembangan teknologi informasi saat ini telah mampu menciptakan berbagai jenis kecanggihan alat dan aplikasi yang digunakan dalam berbagai lini kehidupan. Hal tersebut memunculkan adanya kebutuhan terhadap peningkatan sumber daya manusia yang berdaya saing yaitu sumber daya manusia yang mampu menyusun dan mengaplikasikan berbagai system, aplikasi, serta beragam teknologi digital untuk mempersingkat waktu dalam interaksi antar sehingga aktivitas-aktivitas sosial dan ekonomi berjalan dengan optimal.

Dalam dunia keuangan, pencapaian dan perkembangan penggunaan teknologi telah sampai hingga ke tangan tiap individu masyarakat dunia. Aktivitas berbagi informasi tanpa batas mampu dijangkau bahkan hingga ke penduduk pelosok dunia sehingga mereka dapat merasakan pengalaman kemudahan dalam transaksi keuangan. Namun, kemudahan serta optimalisasi aktivitas keuangan tersebut juga tidak luput dari risiko yang terus menghantui para pengguna teknologi keuangan digital saat ini sehingga para pengguna diharapkan memiliki kesadaran penuh akan risiko tersebut serta terus berupaya untuk melakukan antisipasi atau mitigasi risiko.

Hal ini mendorong prodi Sarjana Terapan Analisis Keuangan untuk membentuk dan menyiapkan output lulusannya dengan membekali kemampuan manajemen risiko baik dalam sektor keuangan maupun bidang perbankan. Mahasiswa diajarkan dan diberikan pemahaman terkait proses identifikasi risiko, penilaian risiko, pemantauan risiko hingga pengendalian risiko. Dalam proses manajemen risiko tersebut, terdapat beberapa alur proses sebelum dilakukan manajemen risiko yaitu:

Pada tahap 1. Sosialisasi, individu mahasiswa diberikan pemahaman terhadap proses yang dilakukan di lapangan ketika bekerja yaitu proses sosialisasi peraturan dan tata kelola perusahaan termasuk regulasi internal serta eksternal. Kemudian pada tahap 2. Simulasi, mahasiswa diberikan pengalaman berupa role play bagaimana melakukan salah satu proses manajemen risiko (misal: identifikasi risiko berdasar dari aplikasi sistem manajemen risiko di perusahaan dengan format angket yang disebarkan kepada para karyawan di perusahaan). Tahap 3. Implementasi, mahasiswa diberikan pemahaman dan pengalaman terkait pelaksanaan manajemen risiko perusahaan meliputi seluruh tahapan mulai dari identifikasi, penilaian atau pengukuran risiko, pemantauan risiko, serta pengendalian risiko. Tahap terakhir adalah tahap 4. Evaluasi, yaitu aktivitas meninjau kembali seluruh tahapan proses manajemen risiko kemudian menyusun peringkat risiko dan menyusun langkah-langkah antisipasi agar risiko yang telah terjadi tidak terjadi berulang, dan potensi risiko yang akan terjadi dapat dicegah.

Selain prosesnya, mahasiswa juga dibekali dengan pemahaman berbagai jenis risiko yang terdapat di bidang keuangan baik Bank maupun Non-Bank terbagi menjadi beberapa kategori risiko yaitu:

  1. Risiko menurut sifatnya: risiko murni, risiko spekulatif, risiko fundamental, risiko khusus, dan risiko dinamis;
  2. Risiko menurut proses penanggungannya: risiko yang dapat diasuransikan dan risiko yang tidak dapat diasuransikan;
  3. Risiko menurut kelasnya: preferred class, standard class, substandard class, declined class; serta
  4. Risiko menurut regulator: risiko operasional, risiko strategik, risiko reputasi, risiko kredit, risiko pembiayaan, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko litigasi, risiko syariah, risiko keuangan nasional, dan risiko sistemik.

Mahasiswa diberikan juga pemahaman terkait karakteristik usaha, pelanggan, negara, serta pekerjaan yang berisiko tinggi sehingga mampu menyusun langkah-langkah mitigasi risiko dengan tepat dan sesuai.

Rizqi Adhyka Kusumawati, S.E. ,M.B.A.

Dosen Sarjana Terapan Program Studi Analisis Keuangan

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia